Posts

Memilih Gitar yang Baik untuk Pemula

Sering kali ketika ingin memulai belajar musik gitar, kita dihadapkan kebingungan, mau menggunakan gitar tipe apa? Apakah gitar klasik atau gitar akustik? Apa perbedaan gitar klasik dan gitar akustik? Mari kita simak bersama sama. Gitar klasik adalah gitar yang berwujud akustik (memiliki tabung resonansi), namun menggunakan senar (string) plastik (nylon). Sedangkan gitar akustik adalah gitar yang berwujud akustik (memiliki tabung resonansi), namun menggunakan senar (string) baja (steel). Kelebihan dan kekurangan dari masing-masing gitar adalah : Kelebihan Gitar Klasik : Cenderung ringan bobotnya dan murah harganya dibandingkan dengan gitar akustik. Bentuknya lebih kecil dibandingkan dengan gitar akustik. Mudah perawatannya, karena senar plastik (nylon string) tidak berkarat. Sangat cocok untuk permainan jenis petikan (finger style). Tidak terlalu nyaring bunyinya dibanding gitar akustik. Kekurangan Gitar Klasik : Walaupun gitar klasik lebih murah dan se

Mitos dan Fakta tentang Piano

Mitos: Untuk belajar musik, belilah piano akustik karena lebih bagus daripada piano elektrik. Fakta: Piano akustik ada 2 model, model Upright (berdiri) dan model Grand (tidur/memanjang). Perlu diketahui bahwa, sistem mekanik yang terbaik hanya di model Grand, sedangkan piano Upright tidak dirancang bagus, hanya dirancang hemat ruangan. Piano Upright sudah diciptakan sebelum jaman piano elektrik muncul dan diciptakan untuk yang ingin memiliki piano dengan harga murah. Jadi bisa dibilang, model Upright tidak sama sensitivitasnya dibanding model Grand. Perbedaan konstruksi tuts membuat hasil suaranya tidak sebaik piano Grand. Itulah sebabnya beberapa artis tidak mau menggunakan Upright piano. Harga piano akustik model Grand sudah di atas 100 juta rupiah, jadi bukan solusi untuk membeli piano akustik hanya untuk belajar. Jadi, belilah sesuai kebutuhan, bukan hanya sekedar gengsi. Piano akustik dengan piano elektrik sama sekali tidak bisa dibandingkan, karena beda teknologi d

Hidup adalah Belajar

Banyak dari kita saat ini sudah mulai jenuh dengan belajar. Mulai dari menurunnya minat membaca buku, sampai menjamurnya budaya instan. Bagaimana caranya agar tidak mudah bosan dalam belajar? ASAL MUASAL : SISTEM PENDIDIKAN KOLONIAL Dalam sistem pendidikan sekolah model lama, sebagian besar pelajaran yang membuat kita bosan adalah pelajaran yang hanya berisi hafalan, bahkan paling menyebalkan lagi, terutama untuk anak-anak sekolah, adalah pelajaran yang dipelajari tidak berkaitan dengan soal-soal yang muncul dalam ujian. Siswa mau tidak mau harus menerima pelajaran yang harus dipelajari tanpa ada penjelasan secara rinci hanya untuk mengejar materi ujian. Jadi siswa lebih banyak menghafalkan jawaban dibandingkan mencari jawaban atas permasalahan yang dihadapi. Untuk merubah pola pembelajaran, kadang yang harus dilakukan adalah keluar dari sistem yang sudah ada karena dianggap sistem tersebut gagal menciptakan suasana belajar yang baik. Namun jika terpaksa h

Mitos dan Fakta Seputar Musik (2)

Dalam belajar musik, ada beberapa hal yang menjadi anggapan umum masyarakat, namun bisa disebut mitos ( hoax ). Faktanya sangat bertolak belakang dari mitos tersebut.  Mitos : Tidak mampu belajar musik karena tidak ada biaya (bukan dari kalangan orang kaya) Fakta : Alat musik saat ini sudah dibuat dengan teknologi mesin, sehingga produksi lebih sering dan lebih banyak, sehingga bisa menekan harga. Alat musik elektronik bahkan bisa sepuluh kali lebih murah daripada alat musik akustik. Untuk menghasilkan rekaman musik, saat ini sudah bisa menggunakan mobile phone (ponsel), bahkan untuk mempopulerkan karya musik bisa menggunakan media sosial. Mitos : Dulu pernah belajar musik, namun sekarang sudah lupa semua. Fakta : Jika mempelajari apapun dengan metode menghafalkan, maka sudah pasti akan lupa semuanya. Jika mempelajari dengan memahami maksud dan tujuan yang akan dicapai, maka tidak akan pernah lupa. Ada pemain musik yang terkena stroke, namun masih tetap bisa main musi

Mitos dan Fakta Seputar Musik (1)

Dalam belajar musik, ada beberapa hal yang menjadi anggapan umum masyarakat, namun bisa disebut mitos ( hoax ). Faktanya sangat bertolak belakang dari mitos tersebut.  Mitos : Bermain musik itu hanya menggunakan perasaan, main tebak-tebakan saja sudah bisa. Fakta : Belajar musik itu ada perhitungan/rumus dalam menyusun komposisi musik, jadi tidak ada unsur tebak-tebakan. Bahkan sebagian besar musisi pun percaya bahwa musik adalah ciptaan Yang Maha Esa, maka Yang Maha Esa pun tidak mungkin menciptakan musik dengan asal-asalan. Banyak rumus perhitungan (mirip dengan rumus matematika) yang harus digunakan untuk menyusun lagu. Mitos : Fotokopi buku musik bisa menghemat biaya dalam belajar. Fakta : Yang terpenting dalam bermusik itu bukan hanya terampil ( talent ) saja. Yang terpenting dalam bermusik adalah tata krama nya ( attitude ). Salah satu tata krama bermusik adalah : menghargai karya musisi dengan tidak membajak karyanya.  Tidak hanya musik/lagu yang kita dengar yan

Penggunaan Gadget pada Anak : Masalah Utama dan Solusi bagi Orangtua (Bagian II)

Teknologi pada gadget memberikan manfaat yang sangat besar bagi kehidupan manusia. Namun dalam memanfaatkan gadget tidak lepas dari berbagai masalah, terutama jika orangtua ingin memberikan gadget pada anaknya. Pada umumnya, masalah utama pemberian gadget pada anak adalah terletak pada lemahnya pengawasan ( supervision ) dari orangtua, seperti berikut ini :  Banyak orangtua berpikir jika sudah membelikan gadget mahal pada anak maka gadget itu bisa membantu memberikan kesibukan pada anak. Jadi gadget itu langsung saja diberikan pada anak, tanpa diawasi orangtua. Entah anak mau main game apa, nonton video apapun, orangtua tidak peduli. Padahal hal ini keliru, anak tetap harus diberikan bimbingan dan pengawasan secara ketat.  Kadang orangtua malah berpikir seperti ini : “Ah saya saja gaptek , anak saya yang lebih pintar soal teknologi. Jadi biarlah anak mengutak-atik sendiri gadget nya”. Padahal hal ini juga salah, orangtua harus mau belajar hal baru juga. Untuk apa orangtua b